Workshop Penyusunan Pedoman Pelaksanaan MBKM (Pertukaran Pelajar, Asistensi Mengajar, dan Magang) Di Program Studi S1 Pendidikan IPA Universitas Jember (Hari Pertama)

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat saat ini, telah membawa perubahan yang sangat pesat pula dalam berbagai aspek kehidupan. Pekerjaan dan cara kita bekerja berubah, banyak lapangan pekerjaan hilang, sementara berbagai jenis pekerjaan baru bermunculan. Perubahan ekonomi, sosial, dan budaya juga terjadi dengan laju yang tinggi. Dalam masa yang sangat dinamis ini, perguruan tinggi harus merespons secara cepat dan tepat. Diperlukan transformasi pembelajaran untuk bisa membekali dan menyiapkan lulusan Pendidikan tinggi agar menjadi generasi yang uggul. Generasi yang tanggap dan siap menghadapi tantangan zamannya, tanpa tercerabut dari akar budaya bangsanya.

Saat ini kreativitas dan inovasi menjadi kata kunci untuk memastikan pembangunan Indonesia yang berkelanjutan. Para mahasiswa yang saat ini belajar di Perguruan Tinggi, harus disiapkan menjadi pembelajar sejati yang terampil, lentur dan ulet (agile learner). Kebijakan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka yang diluncurkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan merupakan kerangka untuk menyiapkan mahasiswa menjadi sarjana yang tangguh, relevan dengan kebutuhan zaman, dan siap menjadi pemimpin dengan semangat kebangsaan yang tinggi. Permendikbud No 3 Tahun 2020 memberikan hak kepada mahasiswa untuk 3 semester belajar di luar program studinya. Melalui program ini, terbuka kesempatan luas bagi mahasiswa untuk memperkaya dan meningkatkan wawasan serta kompetensinya di dunia nyata sesuai dengan passion dan cita-citanya. Kita meyakini, pembelajaran dapat terjadi di manapun, semesta belajar tak berbatas, tidak hanya di ruang kelas, perpustakaan dan laboratorium, tetapi juga di desa, industri, tempat-tempat kerja, tempat-tempat pengabdian, pusat riset, maupun di masyarakat. Melalui interaksi yang erat antara perguruan tinggi dengan dunia kerja, dengan dunia nyata, maka perguruan tinggi akan hadir sebagai mata air bagi kemajuan dan pembangunan bangsa, turut mewarnai budaya dan peradaban bangsa secara langsung.

Untuk membantu Program Studi dalam proses pelaksanaan program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka, maka Program Studi S1 Pendidikan IPA menyelenggarakan Workshop Penyusunan Pedoman Pelaksanaan MBKM. Melalui workshop ini, Program Studi S1 Pendidikan IPA diharapkan mampu menyusun pedoman kegiatan Pertukaran Pelajar, Asistensi Mengajar, dan Magang pada Sabtu dan Minggu tanggal 10 dan 11 April 2021. (Zn)

Kegiatan penyusuan pedoman pelaksanaan MBKM (pertukaran pelajar, asistensi mengajar dan magang) di Program studi S1 Pendidikan IPA Universitas dilaksanakan secara offline di hotel Grand Valonia. Bersamaan dengan itu parallel dilakukan secara online Zoom meeting melalui link unej.id/MBKMIPAUNEJ. Pendidikan IPA Unej mengundang Dosen dan Prodi dari berbagai perguruan tinggi seperti IAIN Jember, IKIP PGRI, UNNES Semarang, UNS Surakarta dan Universitas Negeri Medan. Program studi merupakan ujung tombak keberhasilan kegiatan MBKM. Pada semester ini Universitas Jember telah melaksanakan pertukaran mahasiswa secara resiprokal dengan 6 Universitas yaitu Universitas Negeri semarang, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Negeri Malang, Universitas Sebelas Maret Surakarata, Universitas Negeri Medan dan Universitas Pendidikan Ganesha.  Koordinator program studi S1 Pendidikan IPA Universitas Jember Dr. Sri Wahyuni, M.Pd berharap kegiatan penyusunan pedoman pelaksanaan MBKM (pertukaran pelajar, asistensi mengajar dan magang) pada hari ini Sabtu, 10 April 2021  berjalan lancar.

Kegiatan yang dibuka oleh Dekan FKIP Universitas jember, menerangkan bahwa saat ini status Universitas Jember dalam pergantian dari satker (satuan kerja) menuju BLU (Badana layanan Umum). Prof. Bambang Soepeno berharap dengan melibatkan Kerjasama antara UNNES Semarang dan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang sudah berBadan Hukum (PTNBH) bisa memperlancar tranformasi Unej dari satker ke BLU. MBKM berharap dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan mencatat kendala yang timbul dalam implementasinya. Sebagia revisi dan dilaksanakan Kembali dan melakukan perbaikan pada pelaksanaan MBKM Semester berikutnya. Selain itu bukan hanya hanya mahasiswa, dosen juga harus aktif dalam melakukan pengabdian masyarakat dan publikasi artikel terindeks scopus terutama partisipasi dalam international Conference. Bertindak sebagai moderator adalah Anjar Putro Utomo, S.Pd., M.Ed yang akan mengatur jalannya diskusi panel. Narasumber pada hari ini; Dr. drg. Banun Kusumawardani, M.Kes dari LP3M Universitas Jember, Novi Ratna Dewi, S.Si., M.Pd dari Program Studi Pendidikan IPA UNNES Semarang dan Dr. Nurma Yunita Indriyanti M.Si., M.Sc dari Program Studi Pendidikan IPA UNS Surakarta.

1. Dr. drg. Banun Kusumawardani M.Kes dari LP3M Universitas Jember

Indikator kinerja utama atau IKU adalah ukuran atau indikator kinerja suatu instansi, utamanya dalam mencapai tujuan dan sasaran tertentu. IKU bertujuan untuk mendapatkan ukuran sejauh mana keberhasilan dan pencapaian yang telah diraih perguruan tinggi selama waktu tertentu dalam meningkatkan kualitas kinerja instansi tersebut. Ada 8 Indikator kinerja utama dalam MBKM yang menjadi landasan transformasi Pendidikan Tinggi, sebagai berikut:

  1. Lulusan mendapat pekerjaan yang layak: Upah di atas UMR, menjadi wirausaha, atau melanjutkan studi.
  2. Mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus: Magang, proyek desa, mengajar, riset, berwirausaha, dan pertukaran pelajar.
  3. Dosen berkegiatan di luar kampus: Mencari pengalaman industri atau berkegiatan di kampus lain.
  4. Praktisi mengajar di dalam kampus: Merekrut dosen dengan pengalaman industri.
  5. Hasil kerja dosen digunakan oleh masyarakat atau mendapat rekognisi Internasional: Hasil riset dan pengabdian yang dimanfaatkan.
  6. Program studi bekerjasama dengan mitra kelas dunia: Dalam kurikulum, magang, dan penyerapan lulusan.
  7. Kelas yang kolaboratif dan partisipatif: Evaluasi berbasis proyek kelompok atau studi kasus.
  8. Program studi berstandar internasional: Memperoleh akreditasi tingkat internasional.

Menurut bu Banun, bentuk kegiatan pembelajaran (BKP) mahasiswa di luar kampus pertukaran pelajar dilaksanakan mulai semester 3 dan BKP lainnya dimulai dari semester 6.  Mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk 1 (satu) semester (setara dengan 20 SKS) menempuh pembelajaran di luar program studi pada perguruan tinggi yang sama; dan paling lama 2 semester atau setara dengan 40 SKS menempuh pembelajaran pada program studi yang sama di perguruan tinggi yang berbeda, pembelajaran pada program studi yang berbeda di perguruan tinggi yang berbeda; dan/atau pembelajaran di luar perguruan tingginya. Mahasiswa Unej mendapatkan kesempatan beraksi, berkolaborasi dan berkreasi selama 12 minggu untuk meningkatkan pembelajaran di sekolah dasar yang berakreditasi C. Dalam program Kampus mengajar, Mahasiswa Unej yang mendaftar sebanya 386 diterima 306 mahasiswa, namun hanya 2 Dosen Universitas jember yang menjadi dosen penggerak dalam program kampus mengajar. Bu Banun berharap ke depan semakin banyak dosen berpartisipasi menjadi fasilitator dan pembimbing kampus mengajar.

2. Novi Ratna Dewi, S.Si., M.Pd dari Program Studi Pendidikan IPA UNNES Semarang

Universitas Negeri Semarang mendorong dosen dan mahasiswa untuk bergabung dalam program MBKM. Program studi Pendidikan IPA UNNES mencocokkan sistem kredit semester mata kuliah di kampus asal dengan kampus mitra. Kemudian mata kuliah yang ditawarkan kampus mitra disosialisasikan kepada mahasiswa dan selanjutnya mahasiswa memilih MK tersebut. Mekanisme pelaksanaan pertukaran pelajar mulai dari penawaran mata kuliah, penandatangan IA sampai pelaporan hasil belajar.

Proses seleksi  Pertukaran belajara mahasiswa inbound maupun outbund dilakukan menurut flowchart yang disediakan kampus. Mahasiswa inbound yang lolos seleksi mendapatkan Nomer induk Mahasiswa (NIM) dari UNNES.  Sistem akademik mahasiswa outbound tidak perlu melakukan presensi dan kuliah pada universitas asal pada mata kuliah yang sama yang ditempuh di kampus mitra. Namun UNNES tidak bisa mengontrol presensi mahasiswa yang kuliah di kampus mitra.

3. Dr. Nurma Yunita, M.Si., M.Sc dari UNS Surakarta

UNS Surakarta sedang fokus mengajukan badan Hukum (PTNBH), ke depannya berharap lebih fokus pada MBKM. UNS juga sedang melakukan rekonstruksi kurikulum 2018 reposisi menjadi kurikulum 2020 sesuai Outcome Base Education (OBE). Model MBKM di Prodi IPA UNS kampus merdeka meliputi kegiatan in kampus dan out kampus. Beberapa model seperti internship magang, student exchange dalam dan luar negeri. Pertukaran mahasiswa meliputi permata merdeka, coursera dan global challenge UNS. UNS berupaya agar bagaimana siswa mengambil 20% sks di luar prodi, kegiatan merdeka belajar hampir sama dengan kegiatan MBKM lainnyaa, dan ditambah dengan kegiatan milliter. Beberapa mahasiswa yang sudah mengikuti cousera yang di biayai oleh UNS, Pada Pend.IPA UNS paket MBKM sudah masuk pada total seluruh  148 sks. Untuk asistensi mengajar ada 12 sks, dengan PLP 4 sks dan mata kuliah pilihan 8 sks. (Nr) (Ra)

Translate »